Steve Wozniak, tampak sedang memegang
iPhone versi warna putih dan hitam.
Wozniak turut andil mendirikan Apple
bersama Steve Jobs.
Photo: Associateed Press
Ketika Steve Jobs
meninggal dunia pada 5 Oktober
2011, banyak orang bertanya,
apakah Apple bisa bertahan di
puncak kesuksesan?
Setiap kali ada masalah dengan
Apple, walaupun itu hanya
sebuah iklan video yang terlihat
kurang bagus, pertanyaan itu
akan diajukan kembali.
Kali ini Apple kembali goyah
karena iPhone 5, produk
smartphone terbaru yang mulai
dipasarkan pada 21 September
2012.
iPhone 5 mendapat banyak kritik
dari pembeli. Terlebih soal peta
digital Apple Maps. Bahkan, CEO
Apple Tim Cook, sampai membuat
surat permintaan maaf atas
buruknya layanan Apple Maps.
Steve Wozniak, orang yang turut
mendirikan Apple bersama Steve
Jobs, berpendapat bahwa masalah
dan kritik pedas yang muncul
karena iPhone 5, tak akan
membuat Apple jatuh secara
perlahan.
Keterpurukan yang dialami Apple
pada tahun 1980-an, tak akan
terulang lagi. Karena menurutnya,
Apple yang sekarang jauh
berbeda dengan Apple yang dulu.
"Apple yang dulu adalah sebuah
perusahaan yang hanya memiliki
satu produk (komputer-red)," kata
Wozniak.
"Sekarang kami punya produk
yang beragam dan sangat kuat.
Jika ada satu produk yang
terpuruk, kita bisa mendapat
keuntungan dari produk lain.
Kami memiliki komputer, laptop,
iTunes, iPod, toko ritel dan online,
iPhone dan iPad."
Meski memiliki banyak produk,
tapi iPhone bisa disebut sebagai
produk yang paling diandalkan
oleh Apple. iPhone menyumbang
sekitar 58% dari total pendapatan
Apple pada kuartal 2 tahun 2012.
Jika kualitas iPhone dianggap
menurun, seiring banyaknya
protes dan kritik, hal ini akan
menjadi masalah besar bagi
Apple.
Wozniak melanjutkan, memang
selalu ada bahaya bahwa Apple
bisa menurun. Tapi, ia
berpendapat, hal ini tidak terjadi
karena Apple kehilangan Steve
Jobs.
Apple punya pengalaman cukup
matang dalam membangkitkan
perusahaan dari keterpurukan.
Apple kembali menjadi
perusahaan yang menguntungkan
sejak Steve Jobs bergabung lagi ke
Apple pada 1996. Sejak saat
itulah, Apple bangkit dan mulai
berinovasi melalui iMac, iTunes,
MacBook, iPod, iPhone dan iPad.
"Kita pergi ke periode itu lagi, di
mana Steve Jobs kembali dan
banyak pemuda berbakat yang
masuk ke Apple. Kita bisa
melakukan itu lagi," tegas
wozniak.
Wozniak tak lagi bekerja di Apple
pada Februari 1987, ia memilih
mendirikan perusahaan CL 9 yang
mengembangkan pemrograman
remote kontrol universal. Meski
begitu, Wozniak masih memiliki
saham di Apple. Pria bertubuh
gempal ini dianggap sebagai
pelopor masuknya komputer
pribadi ke dalam rumah. Karyanya
yang paling dikenal adalah
komputer Apple II, sebuah
komputer pribadi yang dirakit
oleh Wozniak seorang.
Cukup lama ia malang melintang
di dunia teknologi, memenuhi
hasrat mengembangkan hal baru.
Kini, ia mengaku sedang sibuk
membangun perusahaan
penyedia layanan komputasi
awan.
Meski sibuk dengan
perusahaannya sendiri, Wozniak
mengaku siap kembali ke Apple
jika ada "sesuatu" dengan
perusahaan ini. "Jika ada sesuatu
di mana saya sangat dibutuhkan
untuk membantu Apple, saya akan
berada di sana dalam sekejap.
Apple nomor 1 di hati saya," tutup
Wozniak.